Jumat, 20 Januari 2023

Praktik Baik Pembelajaran

Cerita Praktik Baik
Penerapan Pembelajaran Berparadigma Pembelajaran Abad 21




Mengapa pembelajaran harus berparadigma abad 21? 
Hallo rekan guru.....
Kali ini saya akan berbagi cerita pengalaman merancang, menerapkan dan mengevaluasi pembelajaran.
Pembelajaran merupakan interaksi antara siswa dan sumber belajar. Sumber belajar yang dimaksud bisa apa saja, asalkan menyediakan informasi berupa sikap, pengetahuan, atau keterampilan.

Sobat guru....
Mengajar di era ini tentunya berbeda dengan mengajar di era kita sekolah. Siswa-siswa kita saat ini menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai guru mendampingi pendidikan mereka di sekolah agar siswa-siswa kita siap bersaing di dunia nyata, tidak hanya mereka siap menapaki masa depan mereka, tetapi mengantarkan mereka menjadi manusia yang bisa menciptakan masa depan mereka.

Tuntutan zaman yang semakin kompleks ini, tentu saja membutuhkan persiapan-persiapan agar siswa-siswa kita memiliki kompetensi (kemampuan) yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Salah satu bekal yang dapat kita berikan kepada siswa-siswa kita adalah menyediakan pembelajaran yang tepat, sehingga mereka memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya. 

Pembelajaran yang tepat diharapkan dapat mengantarkan siswa kita menjadi manusia yang mandiri. Pembelajaran yang mengembangkan secara holistik dalam satu kesatuan kemampuan mereka, baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Pembelajaran perlu dirancang sedemikian rupa agar pembelajaran menyenangkan, efektif dan efisien mencapai capaian pembelajaran. Pembelajaran yang demikian diharapkan menjadi pembelajaran yang dirindukan siswa-siswa kita. Tumbuhnya perasaan tertarik untuk belajar ini diharapkan dapat menumpuhkan kecintaan siswa untuk belajar.

Sobat guru...
Disinilah kita perlu merancang pembelajaran yang berparadigma pembelajaran abad 21. Pembelajaran tersebut bercirikan pembelajaran yang berpusat pada siswa, mengakomodasi siswa untuk aktif membangun pengetahuannya agar bermagna, pembelajaran yang menyediakan proses pemecahan masalah sehingga mengembangkan kemampuan mereka untuk berfikir tingkat tinggi (HOTS), dalam taksonomi Blooms berfikir tingkat tinggi dapat berupa kemampuan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan kreatif (C6).

Nah, mari kita renungan....
Bagaimana pembelajaran yang selama ini kita rancang dan sajikan untuk dinikmati siswa?
Sudahkan pembelajaran kita mengakomodasi kemampuan-kemampuan yang mereka perlukan di era ini?
Bagaimana antusias dan konsisi siswa saat mengikuti pembelajaran kita? senangkah? semangatkah?
Bagaimana hasil belajar atau kemampuan atau kompetensi yang mereka miliki setelah mengikuti pembelajaran kita? sudah optimalkan? HOTS kah? 4C kah?

Jika sudah, Sobat guru bisa mempertahankan dan meningkatkan kualitasnya. Jika belum, yuk... kita segera memperbaiki diri agar kita dapat mengantarkan siswa-siswi kita menjadi manusia seutuhnya. Sungguh mulia peran kita sebagai guru. Semangat, ya, Sobat guru.....

Kurang lebih selama dua bulan ini, saya merancang, mempraktikkan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan paradigma pembelajaran abad 21. Tidak susah, tidak juga mudah.... tetapi saya benar-benar menikmatinya.

Praktik baik ini diharapkan dapat menjadi bahan perenungan bagi kita, sebagai guru untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjadi salah satu referensi untuk menerapkan pembelajaran berparadigma pembelajaran abad 21.

Terlebih dahulu, terima kasih kepada:
  • Bapak Nopriawan Berkat Asi, S.Si, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar mendampingi kami dalam menyusun praktik baik ini
  • Ibu Riak, M.Pd selaku guru pamong yang juga sabar memberikan nasihat agar praktik baik terlaksanan dengan optimal
  • Bapak Haryono, M.M selaku Kepala Sekolah yang memberi izin untuk mengikuti kegiatan ini
  • Rekan guru yang mensuport keterlaksanaan praktik baik ini
  • dan...... special thaks to.... para siswa yang semangat belajar untuk mengukir masa depan terbaik. Sukses selalu, anak-anak.....