Reaksi kimia banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan sekitar kita maupun di dalam tubuh kita.
Beberapa contoh reaksi kimia dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada peristiwa:
1. besi berkarat
2. buah membusuk
3. buah apel berwarna kecoklatan sesaat setelah dikupas kulitnya
4. sampah daun terurai menjadi pupuk kompos
5. makanan yang dita makan bereaksi dengan bantuan enzim menghasilkan nenergi.
Beberapa contoh reaksi kimia di atas dapat dikelompokkan kedalam reaksi kimia yang laju reaksinya relatif cepat dan relatif lambat.
Seperti reaksi proses oksidasi buah apel yang membuat warna daging apel kecoklatan setelah bereaksi dengan oksigen tergolong reaksi cepat.
Seperti seorang pengendara dapat mengatur laju kendaraannya untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk sampai tujuan, sehingga laju kendaraan bisa cepat atau lambat, begitu pula dengan reaksi kimia. Ada beberapa faktor yang dapat dikendalikan atau mempengaruhi laju reaksi, sehingga laju reaksi dapat berjalan cepat atau lambat.
Apa saja itu?
Berikut dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
1. katalis
2. konsentrasi
3. temperatur
4. luas permukaan
Sebelum kita membahas satu persatu faktor-faktor tersebut, mari kita pahami dulu hakikat reaksi kimia.
Reaksi kimia dapat berlangsung jika memenuhi kriteria yaitu tumbukan efektif.
Berdasarkan teori tumbukan efektif, tumbukan efektif (tumbukan yang menghasilkan reaksi yang diharapkan) akan terjadi apabila memenuhi:
1. posisi yang tepat
2. memiliki energi kinetik yang mencapai energi aktivasi
Perhatikan gambar berikut:
Pada reaksi pada (b) dan (c) memiliki arah tumbukan yang tidak tepat, sehingga tidak terjadi produk yang diharapkan. Sedangkan tumbukan partikel A dan B pada gambar (a) memiliki orientasi atau posisi atau arah yang tepat sehingga akan menghasilkan senyawa AB.
Setiap partikel memiliki energi kinetik. Jika energi partikel A dan B cukup untuk melakukan ikatan, maka dengan posisi tumbukan yang tepat terbentuk senyawa AB. Energi minimum untuk dapat bereaksi bisa disebut dengan energi aktivasi.
Nah, sekarang mari kita bahas bersama faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
1. Katalis
Katalis merupakan senyawa yang dapat mempercepat reaksi kima tertentu, namun tidak menjadi reaktan maupun produk. dalam kehidupan sehari-hari kadang kita menjumpai "mak comblang". adanya mak comblang, dua orang yang jatuh cinta dapat dipertemukan lebih cepat. Setelah keduanya bertemu, maka mak comblang tidak lagi ikut campur dalam urusan percintaan mereka. Nah begitulah cara katalis bekerja, mempertemukan partikel-partikel reaktan untuk bertumbukan dengan memperkecil energi aktivasinya. Jadi partikel-partikel reaktan akan lebih cepat mencapai energi aktivasi dalam kata lain lebih cepat bereaksi.
perhatikan diagram berikut:
Mari kita pahami secara sederhana. Partikel-partikel reaktan harus melewati puncak gunung yang tinggi untuk dapat berikatan menjadi produk jika tanpa katalis. Adanya katalis, maka puncak gunung itu tidak menjadi begitu tinggi. Jadi usaha untuk melewati puncak gunung yang baru lebih mudah, lebih sedikit memerlukan energi, lebih banyak partikel yang dapat melaluinya, lebih cepat laju reaksinya. Nah itulah mengapa katalis dapat mempercepat laju reaksi.
2. Konsentrasi
Mari kita ingat kembali apakah itu konsentrasi. Konsentrasi merupakan perbandingan banyaknya zat dalam suatu campuran dengan total campuran itu. Jadi jika dalam suatu campuran mengandung konsentrasi zat tertentu yang besar, maka partikel zat tersebut dalam suatu campuran relatif banyak. Semakin banyak partikelnya, semakin banyak pula kemungkinan tumbukan efektif terjadi, maka semakin cepat laju reaksinya.
Perhatikan ilustrasi berikut:
gambar (a) mengilustrasikan suatu larutan dengan konsentrasi rendah. Di dalam larutan tersebut ada sedikit partikel, maka reaksi berjalan lambat. Pada gambar (b) diilustrasikan suatu larutan dengan konsentrasi besar dengan kata lain larutan yang mengandung banyak partikel. Keberadaan partikel yang banyak memungkinkan tumbukan terjadi lebih cepat, maka reaksi berjalan lebih cepat. Jadi semakin besar konsentrasi semakin cepat pula lajunya.
3. Temperatur
Bayangkan kamu dalam sebuah ruangan yang panas. Kamu pasti akan meras gerah, maka badanmu akan menggeliat kesana kemari. Berbeda jika kamu dalam ruangan yang sejuk. Kamu akan nyaman, berdiam diri, duduk bersandar di bangku. Begitu juga dengan partikel-partikel dalam suatu campuran. Semakin dinaikkan suhunya, semakin cepat gerakan partikel itu. Karena semakin cepat bergerak, maka akan semakin cepat bertumbukan (bereaksi). Jadi semakin tinggi temperatur dalam suatu reaksi akan mempercepat laju reaksinya. Berikut diilustrasikan dalam gambar:
4. Luas permukaan
Bayangkan kamu sedang memegang satu buah apel utuh lalu kamu mencocolkannya dalam mayonaise. sebanyak apapun kamu memutar buah apel itu, kamu hanya dapat melumuri apel dengan mayonaise pada bagian kulitnya saja. Apa yang akan terjadi jika kamu memotong-motong apel tersebut menjadi bagian bagian yang kecil, lalu kamu guyur dengan mayonaise. tentunya lebih banyak bagian apel yang akan terlumuri oleh mayonaise. bagian kulitnya, juga bagian dalamnya, setiap sisi potongannya akan terlumuri. Begitu juga ketika kita mereaksikan zat-zat kimia. Jika kita menggerusnya atau memitong-motongnya menjadi bagian yang lebih kecil itu berarti kita sedang melebarkan atau memperluas permukaan sentuhnya. Jadi zat-zat itu memiliki posisi untuk bersentuhan dengan zat lain lebih luas. Dengan demikian, zat-zat tersebut akan bereaksi lebih cepat.
apel utuh akan sulit teroksidasi oleh udara. Apel yang dibelah dua akan lebih mudah teroksidasi oleh udara, nampak pada bagian dalam belahan tersebut berwarna kecoklatan. Apel yang dibelah menjadi kotak-kotak kecil akan lebih mudah lagi teroksidasi oleh udara, dibuktikan semua sisi kotak-kotak kecil apel itu berwarna kecoklatan, artinya lebih cepat bereaksi dengan udara.
Luas permukaan semakin besar, mengakibatkan laju reaksi semakin cepat. Perhatikan ilustrasi berikut:
Sama sama satu gram zat padat, namun berbeda bentuknya, gambar sebelah kiri menunjukkan bongkahan, sebelah kanan menunjukkan kepingan (bongkahan yang sudah dipotong kecil-kecil). Kita dapat melihat bahwa kepingan memungkinkan lebih banyak tumbukan dengan partikel air, karena dengan membuat menjadi kepingan sama artinya memperluas permukaan sentuhnya.
Nah.... itulah faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. semoga membantu memahami materi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar