Senin, 16 Maret 2020

BUFFER

BUFFER

Apa itu buffer? kalau baper mungkin biasa kamu dengar, ya... tapi jangan baper juga ya!
Buffer sering juga disebut dengan istilah dapar atau larutan penyangga.
Sekarang pasti sudah familiar dengan kata penyangga. Misalnya kita sering bertopang dagu, di mana tangan menyangga kepala agar kepala kita tetap tegak meskipun ngantuk. Eits.... ingat, hindari tangan menyentuk muka ya.... demi kesehatan tubuh kita agar terhindar dari kuman dan virus yang berbahaya. 
Kata penyangga berarti sesuatu yang bertugas untuk menyangga, tujuannya agar tetap stabil atau berada pada posisinya.
Nah, sekarang pasti sudah lebih jelas lagi apa itu larutan penyangga (buffer)? Intinya, larutan penyangga merupakan larutan yang dapat mempertahankan pH larutan.


Larutan Penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam atau sedikit basa atau pengenceran.

Apa sih pentingnya buffer dalam kehidupan kita?

Pernahkah minum jus lemon? kopi? salad? wah, jadi lapar kalau ditanya makanan nih...
Nah, makanan yang kita konsumsi banyak yang rasanya asam. Bahkan terkadang kita sakit pertu setelah makan yang masam-masam. Semua makanan yang kita konsumsi akan dicerna dan diserap oleh darah. Apakah darah kita menjadi asam? padahal pH darah normal berkisar 7,35 - 7,45. 
Untung saja di dalam darah kita terdapat larutan buffer yang menjaga darah kita tetap pada pH normal.

Bagaimana cara larutan buffer mempertahankan pH tubuh kita?

Di dalam darah ada larutan penyangga karbonat. Di dalam larutan penyangga karbonat terdapat senyawa H2CO3 dan HCO3- . Senyawa H2CO3 bersifat asam dan HCO3- adalah basa konjugasi.

Jika zat asam dari makanan masuk  ke dalam darah, maka asam dari makanan (H+) akan bereaksi dengan senyawa basa (HCO3-) dalam larutan penyangga tersebut.

H+ +  HCO3- à H2CO3

Jika zat basa dari makanan masuk  ke dalam darah, maka basa dari makanan (OH-) akan bereaksi dengan senyawa asam (H2CO3) dalam larutan penyangga tersebut.

OH- + H2CO3 à HCO3-  + H2O

Mari ingat kembali, bahwa larutan penyangga dapat mempertahankan harga pH meskipun ditambah sedikit asam atau sedikit basa. Hal itu karena:

  1. jika ditambahkan sedikit asam, maka senyawa basa dalam larutan penyangga akan     menangkap asam (ion H+
  2. jika ditambah sedikit basa, maka senyawa asam dalam larutan penyangga akan bereaksi    dengan senyawa basa (ion OH-)
Selain buffer karbonat di dalam darah, ada juga buffer lain di dalam tubuh kita, yaitu di dalam sel tubuh. Cairan di dalam sel tubuh kita mengandung buffer phosphat. Di dalam buffer phospat terdapat senyawa H2PO4- dan HPO42-. Senyawa H2PO4bersifat asam dan senyawa HPO42- sebagai basa konjugasinya.

Jika zat asam dari makanan masuk  ke dalam sel tubuh kita, maka asam dari makanan (H+) akan bereaksi dengan senyawa basa (HPO42-) dalam larutan penyangga tersebut.

H+ +  HPO42- à H2PO4-

Jika zat basa dari makanan masuk  ke dalam sel tubuh kita, maka basa dari makanan (OH-) akan bereaksi dengan senyawa asam (H2PO4-) dalam larutan penyangga tersebut.


OH- + H2PO4- à HPO42-  + H2O

Wow.... luar biasa kan, Allah Yang Maha Kuasa begitu detail mengatur semua ciptaannya, termasuk manusia dengan begitu detail. Jadi jika kita percaya bahwa kita punya Allah yang begitu luar biasa, percayalah masa depan kita pun diaturNya dengan begitu luar biasa. Amin.....

Nah, sekarang kita sudah tau cara kerja buffer dalam dtubuh kita. Sebenarnya tidak hanya didalam tubuh kita saja, buffer juga banyak berperan di berbagai aspek kehidupan, misalnya: bidang farmasi (pembuatan obat), bidang industri (pengawetan makanan, penyamakan kulit, pelapisan logam), dan tentunya masih banyak lagi.

Apa saja jenis buffer?

Ada dua jenis buffer, yaitu buffer asam dan buffer basa.
  1. buffer asam adalah buffer yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya. Buffer asam dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat. 
  2. buffer basa adalah buffer yang mengandung basa lemah dan asam konjugasinya. Buffer basa dapat dibuat dengan mencampurkan basa lemah berlebih dengan asam kuat.

Apa saja contohnya buffer asam dan buffer basa?
Nah, masih ingatkah contoh-contoh asam kuat, asam lemah, basa kuat, basa lemah?
Tentunya masih, ya....
Jika masih ingat, maka akan sangat mudah menyebutkan contohnya. Dengan melihat cara membuat buffer asam, yaitu mencampurkan asam lemah berlebih dan basa kuat, maka contoh buffer asam dapat dibuat dengan mencampurkan asam asetat (CH3COOH) berlebih dengan basa natrium hidroksida (NaOH), maka di dalam larutan itu akan terdapat asam lemah CH3COOH dan basa konjugasinya CH3COO-  (atau garamnya: CH3COONa). 

CH3COOH + NaOH à CH3COONa + H2O

Buffer basa dapat dibuat dengan mencampurkan basa lemah berlebih dan asam kuat, maka dapat diambil contoh mencampurkan basa amonium hidroksida (NH4OH) berlebih dengan asam klorida (HCl). Di dalam campuran itu terdapat basa lemah NH4OH dan asam konjugasinya NH4+ (atau garamnya: NH4Cl).

NH4OH + HCl à NH4Cl + H2O

Setelah memahami pemaparan di atas, tentu sekarang kita memahami tentang buffer dan manfaatnya dalam kehidupan. Kita juga bisa menganalisis buffer dalam kegiatan-kegiatan yang kita jumpai bahkan menerapkannya dalam kehidupan.



1 komentar: