Minggu, 29 Mei 2016

Benzena Disubtitusi & Polisubtitusi

  •            Tata nama benzena disubtitusi
Benzena disubtitusi merupakan benzena dengan dua subtituen.
Sistem IUPAC untuk tatanama benzena disubtitusi menggunakan aturan sebagai berikut:
Masing-masing subtituen diberi nomor dan namanya diurutkan berdasarkan abjad lalu diakhiri dengan kata benzena.
      1-etil-3-klorobenzena
       (p-etilklorobenzena)

Apabila subtituen pada cincin benzena memberikan nama khusus, misalnya toluena dan anilia, maka nama turunan benzena tersebut sesuai dengan nama khususnya. Subtituen yang memberikan nama khusus adalah nomor 1.
         2-bromotoluena

Juga berlaku hal sebagai berikut:
Jika subtituen benzena diikat pada:
  1. atom C nomor 1 dan 2 maka disebut kedudukannya orto biasa ditulis dengan o.
         maka senyawa 2-bromotoluena juga bisa disebut o-bromotoluena.

  1. atom C nomor 1 dan 3 maka disebut kedudukannya meta biasa ditulis dengan m.
      m-bromotoluena
     (3-bromotoluena)

  1. atom C nomor 1 dan 4 maka disebut kedudukannya para biasa ditulis dengan p.
      p-bromotoluena
     (4-bromotoluena)


  • Tatanama benzena polisubtitusi
Tatanama benzena polisubtitusi hampir sama dengan benzena disubtitusi.
Dikatakan benzena polisubtitusi jika dalam molekul benzena terdapat 3 atau lebih subtituen.
Berikut cara memberi nama benzena polisubtitusi:
a.  Posisi masing-masing substituen ditunjukkan dengan nomor.
b.  Bila ada dua atau lebih subtituen yang sama maka diberi awalan di, tri, dan seterusnya.
c.  Jika salah satu substituen memberikan nama khusus, maka diberi nama sebagai turunan dari nama      khusus tersebut.
d. Jika semua substituen tidak memberikan nama khusus, posisisnya dinyatakan dengan nomor,             diurutkan sesuai urutan abjad, dan diakhiri dengan kata benzena.
Contoh:

          
      4-kloro-2-nitrotoluena                       2,4,6-tribromotoluena

Tidak ada komentar:

Posting Komentar